Pilih Halaman

Apa itu Meditasi?

Apa itu Meditasi?

Meditasi adalah seni menumbuhkan kesadaran dan wawasan. Ini dapat digunakan sebagai alat praktis untuk membatalkan pola-pola emosional yang merusak, untuk mengembangkan sifat-sifat positif seperti kebijaksanaan dan welas asih, dan untuk mengakses kesadaran murni hakikat dasar batin. Selama berabad-abad, meditasi telah diajarkan dan dipraktikkan oleh agama-agama di dunia. Ada dua bentuk utama meditasi: kesadaran dan pandangan terang.

Meditasi kesadaran digunakan untuk menenangkan batin dan meningkatkan konsentrasi. Alih-alih membawa kita menjauh dari unsur-unsur kehidupan kita, meditasi kesadaran memungkinkan kita untuk mengalami apa yang kita miliki saat ini secara lebih penuh, menggunakan segala yang kita temui, termasuk pikiran dan perasaan, sebagai cara untuk memperdalam dan memperluas kesadaran kita. Perluasan kesadaran ini membawa perasaan damai dan ketenangan yang stabil yang tidak bergantung pada kondisi di luar diri kita. Beberapa metode meditasi kesadaran yang cukup dikenal antara lain memfokuskan pada napas atau menghitung napas, memperhatikan objek visual seperti nyala lilin, atau mengulangi suara tertentu atau doa (mantra).

Kesadaran juga bisa dibangun dengan memfokuskan batin pada pikiran, emosi, atau bahkan dengan beristirahat dalam kesadaran yang terbuka, tanpa berfokus pada apa pun. Semua metode ini ditujukan untuk menenangkan batin dan meningkatkan kemampuan meditator untuk secara sadar mengarahkan perhatiannya pada objek tertentu. Meditasi pandangan terang memotong pandangan terdelusi kita yang menciptakan penderitaan dan memungkinkan kebijaksanaan kita tumbuh.

Begitu kita telah menstabilkan batin dalam meditasi kesadaran, perhatian dapat diarahkan untuk mengamati cara kerja batin dan alam. Pengamatan ini memungkinkan kita untuk melihat bagaimana pikiran dan emosi membentuk persepsi, bagaimana pandangan kita yang salah menciptakan penderitaan, dan bagaimana hakikat dasar kita adalah baik dan murni. Sebagai hasil dari meditasi pandangan terang, kita akan dapat melihat hal-hal sebagaimana apa adanya, bukan melalui pandangan dan purbasangka yang terdistorsi.

Pandangan mendalam tentang hakikat realitas ini mencabut akar penyebab penderitaan dan mengkoneksikan kita dengan kebaikan dasar kita sendiri. Beberapa bentuk meditasi pandangan terang menggunakan pikiran rasional untuk menganalisa berbagai pengalaman untuk menemukan realitas yang mendasarinya.

Metode tertentu, misalnya, memungkinkan meditator untuk menemukan bahwa semua fenomena adalah tidak kekal dan tidak memiliki identitas yang stabil. Metode meditasi pandangan terang lainnya tidak menggunakan pikiran konseptual untuk menyelidiki hakikat realitas. Sebaliknya, mereka mengambil pendekatan yang lebih langsung, memungkinkan meditator untuk secara langsung mengalami hakikat batin sejati yang jernih.